Search

Eks Presiden Sudan Didakwa Atas Kasus Pembunuhan terhadap Demonstran

Pada Desember 2018, pengunjuk rasa mulai berdemonstrasi menentang keputusan pemerintah untuk menaikkan harga roti menjadi tiga kali lipat.

Protes segera berubah menjadi kemarahan luas terhadap pemerintahan 30 tahun presiden, yang dipimpin oleh seorang dokter.

Lima pekan setelah unjuk rasa, pada 17 Januari 2019, para saksi mata mengatakan pasukan negara menembakkan amunisi langsung kepada para demonstran dan membunuh dokter tersebut.

Sang dokter selama ini telah merawat pengunjuk rasa yang terluka di rumahnya di Khartoum ketika polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan.

Seorang saksi mengatakan kepada BBC bahwa sesaat sebelum kematiannya, sang dokter telah berjalan dengan tangan di udara, mengatakan kepada polisi bahwa dia adalah seorang dokter. Namun, ia langsung ditembak.

Dia adalah satu dari lusinan orang yang tewas dalam protes anti-pemerintah Sudan.

Militer Sudan kemudian melakukan kudeta pada 11 April 2019, mengusir Omar al-Bashir dari kursi kepresidenan.

Namun demonstrasi tak segera usai. Para pengunjuk rasa kemudian melakukan aksi duduk di luar markas militer untuk menuntut pasukan militer segera melakukan transisi kekuasaan kepada rakyat.

Sebuah dewan militer mengambil alih kekuasaan negara itu sejak 11 April 2019, tetapi para demonstran bersikeras bahwa mereka harus menyerahkan kepada pemerintahan sipil.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2LEABwX

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Eks Presiden Sudan Didakwa Atas Kasus Pembunuhan terhadap Demonstran"

Post a Comment

Powered by Blogger.