Search

Kisah Imam Besar Ghana, Hadiri Misa Katolik Demi Perdamaian dan Cinta

Awal tahun ini, Sheikh Osman menegur sekelompok pemuda muslim yang menyerang gereja di Accra setelah seorang pastor memprediksi sang imam akan meninggal dunia dalam 12 bulan mendatang.

Alih-alih marah dan mendukung kekerasan, Sheikh Osman menunjukkan sikap yang bijaksana. Ia meminta para pemuda bersenjatakan parang itu untuk memaafkan sang pastor dan berhasil meredakan ketegangan.

Sang mufti besar juga sering kali menyelesaikan sengketa pemakaman. Pada 2016 lalu, seorang tewas dalam sebuah perseteruan yang bermula ketika para tetua adat setempat ingin Muslim membuktikan bukti bahwa mereka memiliki hak lahan pemakaman untuk mengubur jenazah.

Situasi hampir berubah menjadi perang habis-habisan setelah pemuda Muslim yang mengamuk menampar pemimpin tradisional komunitas Tafo.

Sheikh Osman segera pergi istana kepala Tafo. Ia menenangkan situasi dengan kerendahan hati dan kelembutan hatinya.

Hal serupa terjadi pada 2012 lalu, saat jenazah seorang imam di Wilayah Volta digali dan dibuang ke jalan. Oknum pelaku menganggap umat Islam tidak seharusnya menguburkan jasad di kuburan itu.

Sheikh Osman kemudian menegosiasikan kesepakatan damai dan berhasil menyelamatkan negara dari kerusuhan yang berlarut.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2VXXNu8

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kisah Imam Besar Ghana, Hadiri Misa Katolik Demi Perdamaian dan Cinta"

Post a Comment

Powered by Blogger.