Dalam tweet berantai pada Sabtu 18 Mei, Amash mengatakan dia percaya "beberapa anggota Kongres bahkan membaca" laporan khusus penyelidik Robert Mueller dan bahwa laporan itu sendiri membentuk "banyak contoh" Trump melakukan upaya menghalang-halangi hukum.
"Berbeda dengan penggambaran (Jaksa Agung) Barr, laporan Mueller mengungkapkan bahwa Presiden Trump terlibat dalam tindakan spesifik dan pola perilaku yang memenuhi ambang batas untuk pemakzulan," kata Amash dalam serangkaian pesan di Twitter.
Here are my principal conclusions:1. Attorney General Barr has deliberately misrepresented Mueller’s report.2. President Trump has engaged in impeachable conduct.3. Partisanship has eroded our system of checks and balances.4. Few members of Congress have read the report.
— Justin Amash (@justinamash) May 18, 2019
Amash mengatakan bahwa ia membuat kesimpulannya "hanya setelah membaca laporan yang disunting ulang Mueller dengan cermat dan lengkap, setelah membaca atau menyaksikan pernyataan dan kesaksian yang bersangkutan, dan setelah membahas masalah ini dengan staf saya, yang dengan teliti meninjau materi dan memberikan saya analisis lebih lanjut."
Dia mengatakan, Barr menyesatkan publik di berbagai tempat mengenai laporan Mueller, sebuah tuduhan dari Demokrat dan lainnya yang telah berulang kali dibuat. Di sisi lain, William Barr telah membantahnya.
"Kesalahan penyajian Barr adalah penting tetapi seringkali halus, sering kali mengambil bentuk kesalahan logika, yang ia harap orang tidak akan menyadarinya," kata Amash.
Amash mengatakan, "bertentangan dengan penggambaran Barr," tindakan Trump "memenuhi ambang batas untuk pemakzulan" dan bahwa siapa pun tanpa perlindungan hukum yang unik dari kepresidenan akan menghadapi dakwaan.
Under our Constitution, the president “shall be removed from Office on Impeachment for, and Conviction of, Treason, Bribery, or other high Crimes and Misdemeanors.” While “high Crimes and Misdemeanors” is not defined, the context implies conduct that violates the public trust.
— Justin Amash (@justinamash) May 18, 2019
Dia berpendapat bahwa itu adalah peran Kongres untuk bergerak maju dengan pemakzulan dan menuduh kedua sisi politik telah mengubah "pandangan mereka 180 derajat ... tergantung pada apakah mereka sedang mendiskusikan (mantan Presiden) Bill Clinton atau Donald Trump."
"Ketika kesetiaan kepada partai politik atau individu mengalahkan kesetiaan pada Konstitusi, Aturan Hukum --yang merupakan sebuah dasar kebebasan-- akan runtuh."
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2YCwiE0Bagikan Berita Ini
0 Response to "Reaksi Donald Trump Usai Dapat Seruan Pemakzulan dari Rekan Separtai"
Post a Comment