Search

Unjuk Rasa di Perbatasan Gaza, Pria Palestina Tewas Tertembak di Perut

Sementara itu, pemilihan umum di Israel pada awal April lalu menunjukkan kemenangan blok sayap kanan yang mendukung petahana, Benjamin Netanyahu. Dengan lebih dari 99 persen suara telah dihitung, kubu Netanyahu berhasil mendapatkan 65 dari 120 kursi parlemen.

Rival utama Netanyahu, Benny Gantz mengakui kekalahannya pada Rabu, 10 April 2019.

"Kami menghormati keputusan rakyat," katanya kepada wartawan, mengutip Al Jazeera.

Sebetulnya, kubu Biru dan Putih pendukung Gantz memenangkan kursi hampir sama besar dengan Partai Likud yang dipimpin sang petahana.

Namun, kubu Gantz seolah buntu untuk berkoalisi dengan partai lain agar menjadi mayoritas parlemen. Mengingat, partai-partai sayap kanan telah bersatu dengan kubu Netanyahu.

Para pendukung petahana bersuka ria pada Rabu pagi. Berbicara kepada kerumunan, Netanyahu memuji usaha mereka atas pencapaian yang tidak dibayangkan.

"Saya sangat tersentuh karena bangsa Israel sekali lagi mempercayakan saya untuk kelima kalinya, bahkan dengan kepercayaan yang lebih besar," kata Netanyahu.

Perlu diketahui, jumlah pemilih pada pemilu kali ini sebanyak 67,9 persen dari warga yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap. Angka itu menurun dari 71,8 persen pada 2015 lalu. Rendahnya partisipasi itu salah satunya akibat adanya kampanye untuk memboikot pemilihan.

Meski memecahkan rekor menjadi perdana menteri terlama dalam sejarah Israel, Netanyahu masih harus menghadapi kemungkinan didakwa atas tuduhan korupsi.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2PUsUB6

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Unjuk Rasa di Perbatasan Gaza, Pria Palestina Tewas Tertembak di Perut"

Post a Comment

Powered by Blogger.