WhatsApp mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui berapa banyak pengguna yang telah dipengaruhi oleh kerentanan tersebut, meskipun menambahkan bahwa dugaan serangan ditargetkan kepada sasaran tertentu.
Menurut angka terbaru Facebook, WhatsApp memiliki sekitar 1,5 miliar pengguna di seluruh dunia.
Amnesty International, yang mengatakan telah ditargetkan oleh alat-alat yang dibuat oleh NSO Group di masa lalu, mengatakan serangan ini adalah salah satu yang telah lama dikhawatirkan oleh kelompok hak asasi manusia akan mungkin terjadi.
"Mereka dapat menginfeksi ponsel Anda tanpa Anda benar-benar mengambil tindakan," kata Danna Ingleton, wakil direktur program untuk Amnesty Tech.
Ingleton mengatakan ada banyak bukti bahwa alat-alat itu digunakan oleh rezim untuk menjaga para aktivis dan jurnalis terkemuka di bawah pengawasan.
"Perlu ada pertanggungjawaban untuk ini (teknologi NSO), itu tidak bisa hanya terus menjadi liar, industri rahasia."
Pada Selasa 14 Mei 2019, pengadilan Tel Aviv akan mendengar petisi yang dipimpin oleh Amnesty International yang menyerukan Kementerian Pertahanan Israel untuk mencabut lisensi NSO Group untuk mengekspor produk-produknya.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2LDNmb7Bagikan Berita Ini
0 Response to "WhatsApp Sebut Aplikasinya Rawan Diretas Secara Diam-Diam oleh Hacker"
Post a Comment