Keunggulan lain Bilal A New Breed of Hero terletak pada adegan perang yang digambarkan megah, detail, tanpa darah. Kita melihat perisai, baju zirah, penutup kepala, tombak, pedang, dan kuda. Namun saat pedang ditusukkan kepada lawan, gambar yang muncul adalah tubuh yang rebah. Kamera menyorot dari kepala sampai dada berikut patung berhala yang patah.
Layaknya film animasi, Bilal A New Breed of Hero kaya akan dialog-dialog penghangat hati. Salah satu adegan yang membuat mata kami berkaca, saat Bilal dinasihati ibunya, “Pedang tak akan membuatmu menjadi pejuang hebat. Pria yang hebat adalah yang hidup tanpa belenggu. Bukan belenggu rantai melainkan belenggu yang ada di hati. Jika hatimu masih dibelenggu amarah dan dendam, kau tidak akan pernah bebas dan menjadi pria hebat.”
Dengan ritme cerita yang bergerak dinamis, film ini jauh dari kesan berbelit. Bilal A New Breed of Hero jelas bukan biografi yang utuh, namun cukup memberi kita gambaran tentang wajah Makkah berabad-abad silam dan menetapkan standar baru bagaimana pria sejati semestinya bersikap. Ditayangkan saat Ramadan, film ini menjadi pilihan tepat untuk Anda yang butuh pencerahan tapi ogah mendengar kotbah.
(Wayan Diananto)
from Berita Gosip Terbaru Dunia Hiburan Indonesia Dan Luar Negeri kalo berita kurang lengkap buka link disamping http://bit.ly/2Yq4jXVBagikan Berita Ini
0 Response to "Bilal, A New Breed of Hero: Animasi Tentang Kesetaraan Hak dan Standar Pria Sejati"
Post a Comment