Insiden serupa terjadi pada 4 Mei 2002 lalu, saat kecelakaan udara cukup besar terjadi di Nigeria. Kala itu pesawat EAS Airlines jatuh di Kota Kano.
Insiden itu menyebabkan 148 orang tewas. Nahasnya lagi, burung besi tersebut meledak di tengah-tengah wilayah padat pendudukan di Utara Nigeria.
Rencananya pesawat dengan nomor penerbangan BAC 1-11-500 akan berangkat dari Kano menuju salah satu kota besar di Nigeria Lagos dengan membawa 76 penumpang. Pesawat itu lepas landas pukul 01.30 lewat tengah malam.
Belum lama mengudara, pesawat itu oleng. Tak lama, EAS BAC 1-11-500 jatuh di permukiman padat penduduk.
Sejumlah bangunan seperti masjid dan belasan rumah porak-poranda. Tiga blok jalan di Kano bahkan hancur lebur tak berbentuk lagi.
Banyak orang yang mati terbakar. Namun, ajaibnya dua orang penumpang berhasil selamat. Salah satu yang menjadi saksi hidup peristiwa tragis itu adalah Najib Ibrahim.
"Saya pikir saya sudah tak punya kesempatan hidup lagi. Saya dikelilingi api. Tapi saya beruntung karena duduk dekat pintu keluar," ucap Najib seperti dikutip dari History.com.
Pasca-kejadian, Otoritas Nigeria langsung melakukan investigasi. Mereka menarik kesimpulan insiden terjadi karena banyak pesawat tua yang masih digunakan.
Tidak ingin kejadian serupa terulang Pemerintah Nigeria segera mengambil keputusan besar. Mereka resmi melarang penggunaan pesawat yang umurnya sudah di atas 22 tahun.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2JerEskBagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita 2 Pilot Argentina yang Selamat Meski Pesawat Jatuh di Permukiman"
Post a Comment