Masalah turis makan sambil jalan bukan persoalan utama di Jepang.
Di Florence, Italia, bagian dari pusat kota memiliki larangan untuk tidak makan dan minum di trotoar, jalan raya dan di depan pintu toko serta rumah-rumah.
Hal ini bukan hanya tentang kebersihan, namun juga disebabkan oleh aktivitas di sana yang sangat sibuk dan ramai, dan wisatawan yang duduk di trotoar membuat orang lain sulit untuk lewat atau berjalan.
Dalam kasus di Florence, pembatasan tersebut disertai dengan denda yang mahal, yaitu 500 euro atau sekitar Rp 8 juta.
Sementara itu, sebuah kota dengan jajan pinggir jalan (street food) terbaik di dunia, Bangkok, telah mencoba mencari tahu apa yang harus dilakukan dengan pasar dan kedai makanannya selama beberapa waktu.
Beberapa penduduk setempat menginginkan pembatasan atau bahkan penutupan dari kedai-kedai itu, karena kerumunan orang yang terus bertambah.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2WABd7QBagikan Berita Ini
0 Response to "Kota di Jepang Ini Larang Turis Makan Sambil Jalan, Kenapa?"
Post a Comment