Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan negaranya tidak akan bernegosiasi dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, kecuali Negeri Paman Sam menunjukkan rasa hormat kepada Teheran, dengan menghormati komitmennya berdasarkan kesepakatan nuklir yang disengketakan.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan CNN, Zarif memperingatkan AS untuk tidak "memainkan permainan yang sangat, sangat berbahaya", merujuk pada kehadiran militernya di Teluk Persia.
Zarif mengkritik AS karena mengirim serangkaian armada perang, termasuk kapal induk USS Abraham Lincoln ke Teluk Persia dalam sebulan terakhir, demikian sebagaiaman dikutip dari CNN.
"Menghadirkan semua aset militer di wilayah kecil, dengan sendirinya akan memicu kecelakaan fatal," kata Zarif. "Diperlukan kehati-hatian yang ekstrem dan Amerika Serikat dalam memainkan permainan yang sangat, sangat berbahaya."
Zarif kembali menyampaikan kekecewaan atas keluarnya AS dalam Joint Comprehensive Plan of Action, atau JCPOA, yakni sebuah kesepakatan yang diteken pada 2015 untuk membatasi kemampuan nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi.
"Kami bertindak dengan itikad baik," kata Zarif tentang kesepakatan itu, yang ditandatangani oleh AS, Iran, Inggris, China, Prancis, Jerman, dan Rusia.
"Kami tidak mau berbicara dengan orang yang telah melanggar janji mereka," lanjutnya menegaskan.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2VVEgXbBagikan Berita Ini
0 Response to "AS Tuduh Iran Serang Kapal Tanker di Lepas Pantai UEA"
Post a Comment