Liputan6.com, Washington DC - Donald Trump menegaskan bahwa Korea Utara tidak siap untuk bernegosiasi setelah meluncurkan dua peluru kendali (rudal) jarak pendek pada lima hari terakhir.
"Kami anggap itu (peluncuran) sebagai sesuatu yang sangat serius sekarang," kata Presiden Amerika Serikat tersebut kepada wartawan di Gedung Putih, seperti diberitakan oleh The Guardian pada Kamis, 9 Mei 2019. "Tidak ada seorang pun yang senang dengan uji coba itu."
Pebisnis nyentrik itu melanjutkan, hubungan AS dengan pemerintah Kim Jong-un akan tetap berlanjut, tetapi: "Saya kira mereka tidak siap untuk bernegosiasi."
Para pejabat AS sebelumnya menyatakan sikap optimisme mereka bahwa Donald Trump akan kembali bertemu dengan Kim Jong-un untuk ketiga kalinya, yang bertujuan untuk 'merayu' Korea Utara guna melancarkan denuklirisasi.
Pyongyang akan benar-benar diminta untuk membongkar seluruh situs program nuklirnya, dengan imbalan dari AS berupa pencabutan sanksi.
Dalam perkembangan lain --yang kemungkinan akan mengurangi harapan untuk memulai perundingan ketiga itu-- departemen kehakiman AS mengatakan telah menahan kapal kargo Korea Utara, The Wise Honest, yang diduga terlibat dalam penghancuran sanksi, dengan menyelundupkan batubara dari Rusia dengan menentang embargo PBB.
Geoffrey Berman, seorang pengacara AS, mengatakan kepada wartawan:
Itu adalah tindakan sipil pertama yang pernah dilakukan dalam sejarah untuk menyita kapal kargo Korea Utara karena melanggar sanksi internasional. Skema ini tidak hanya memungkinkan Korea Utara untuk menghindari sanksi, tetapi The Wise Honest juga digunakan untuk mengimpor alat berat ke Korea Utara, membantu memperluas kemampuan Korea Utara dan melanjutkan siklus penghindaran sanksi. Dengan kejadian ini, kami telah secara signifikan 'mengganggu' siklus itu. Kami bersedia dan mampu mengerahkan berbagai perangkat penegakan hukum untuk mendeteksi, mencegah, dan menuntut upaya penipuan dari Korea Utara untuk menghindari sanksi.
Meskipun pertama kali disita sebelum KTT ketiga antara Donald Trump dan Kim Jong-un dimulai, namun penahanan kapal The Wise Honest oleh AS disebut oleh sejumlah pengamat sebagai perusak hubungan.
The Wise Honest pertama kali ditangkap oleh pihak berwenang Indonesia pada April 2018, setelah terlihat mondar-mandir tidak menentu di wilayah perairan nusantara, keluar dari jalur pelayaran, dan transpondernya dimatikan.
Di dalamnya ditemukan batu bara yang diduga hendak diselundupkan untuk ditransfer ke antar-kapal di perairan internasional.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2VczzYvBagikan Berita Ini
0 Response to "Donald Trump: Tak Ada yang Senang dengan Peluncuran Rudal Korea Utara"
Post a Comment