:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2523097/original/072242400_1544599817-thailand.jpg)
Liputan6.com, Bangkok - Partai oposisi utama Thailand dikabarkan meraih lebih banyak kursi daripada siapa pun di parlemen negara itu, dalam pemilu pertama sejak kudeta militer lima tahun lalu.
Meski begitu, mereka tidak akan bisa memilih pemimpin Thailan berikutnya, demikian sebagaimana dikutip dari CNN pada Kamis (9/5/2019).
Pheu Thai, partai oposisi utama, meraih 136 kursi di parlemen Thailand, lapor angka resmi yang dirilis Rabu 8 Mei.
Sementara partai pro-militer, Palang Pracharat, hanya meraih 115 kursi.
Pheu Thai bersekutu dengan mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, yang sekutunya digulingkan dalam kudeta tahun 2014.
Berdasarkan hitungan resmi, Pheu Thai dan mitra koalisinya tampaknya telah mengambil total 245 dari 500 kursi di majelis rendah Thailand.
Tetapi, menurut aturan yang berlaku saat ini, raihan besar Pheu Thai tidak akan cukup untuk membentuk pemerintahan atau memilih perdana menteri Thailan dberikutnya.
Keputusan itu dibuat oleh kedua majelis Parlemen, dan Senat dengan 250 kursi negara itu dipilih sepenuhnya oleh militer, yang hampir pasti akan memberikan suara untuk mempertahankan pemimpin junta Prayut Chan-o-cha.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita kurang lengkap buka link di samping http://bit.ly/2DWi1tWBagikan Berita Ini
0 Response to "Oposisi Thailand Tidak Berhak Tentukan Pemimpin, Meski Menguasai Parlemen"
Post a Comment